Minggu, 24 April 2011

Jendela Sunyi

Di jendela wajahmu menyatu dengan daunnya dalam

rindu mendalam pada derak roda pedati yang mulai rusak

ingatlah kasih, kuda ini telah menangis, perih yang teriris rindu

membeku di ujung belati

ku ingat sisirmu yang menngantung letih di rambut

masih adakah hitam disana? sehitam kepulan asap dapurmu

tempat ku bersembunyi dari mimpi tadi pagi

kasih, sebentar lagi perjalanan ini akan menyudahi panjangnya

karena kuda ini juga tahu apa yang dibawanya;

berton-ton surga surga yang tak lagi menaruh angka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar